Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Kawasan Industri Lesu, Laba Deltamas Tergerus 44%

Meski terpapar pelambatan ekonomi dan lesunya permintaan lahan industri, pengelola kawasan industri PT Puradelta Lestari Tbk. masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp757,2 miliar, meskipun turun tajam 44% dibandingkan capaian 2015 yang senilai Rp1,36 triliun.
Kota Delta Mas di Cikarang/Istimewa
Kota Delta Mas di Cikarang/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Meski terpapar pelambatan ekonomi dan lesunya permintaan lahan industri, pengelola kawasan industri PT Puradelta Lestari Tbk. masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp757,2 miliar, meskipun turun tajam 44% dibandingkan capaian 2015 yang senilai Rp1,36 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan akhir pekan lalu, perdapatan emiten dengan kode saham DMAS ini tercatat senilai Rp1,59 triliun, turun 30,2% dibandingkan 2015 yang senilai Rp2,28 triliun. Kontribusi terbesar masih disumbang dari segmen penjualan lahan industri.

Tondy Suwanto, Direktur Puradelta Lestari, berujar bahwa perlambatan ekonomi nasional yang diikuti menurunnya permintaan terhadap lahan industri telah mempengaruhi kinerja perusahaan pada tahun lalu. Meski begitu, perseroan masih bisa mempertahankan kinerja positif pada tahun lalu.

Tahun lalu, DMAS sukses menjual lahan industri seluas 52,9 hektar, salah satunya kepada PT Astra Honda Motor seluas 38,3 hektar pada Agustus 2016. Perseroan meyakini penjualan akan membaik pada tahun ini yang didorong oleh meningkatnya optimisme investor terhadap perekonomian nasional yang mulai membaik.

DMAS pun siap menangkap peluang peningkatan investasi tersebut dengan kondisi fundamental perusahaan yang kokoh dimana aset perseroan mencapai Rp7,8 triliun dan ekuitas Rp7,4 triliun hingga akhir tahun lalu. Sementara kas perseroan masih kuat di Rp1,2 triliun.

Posisi aset dan kas perseroan turun masing-masing sebesar 2,54% dan 3,83% dibandingkan posisi akhir tahun 2015, sedangkan ekuitas sedikit meningkat sebesar 2,48% secara tahunan. Turunnya aset terutama juga karena penurunan liabilitas perseroan yang mencapai 50,92% secara tahunan menjadi Rp415,4 miliar dari posisi akhir 2015 senilai Rp846 miliar.

Penurunan total liabilitas perseroan secara umum disebabkan karena adanya pengakuan penjualan lahan industri di tahun 2016 sehingga menyebabkan penurunan uang muka penjualan. Manajemen perseroan mengungkapkan, perubahan liabilitas yang lebih dari 20% ini tidak berdampak pada kinerja perseroan.

“Dengan solidnya kondisi keuangan perusahaan, kami siap memanfaatkan peluang yang ada dan yakin kinerja akan membaik pada tahun ini. Saat ini kami melihat adanya tren peningkatan permintaan lahan industri dan keseriusan para pelaku bisnis untuk mulai berinvestasi,” ujar Tondy dalam keterangan resmi perseroan, Minggu (2/4/2017).

Tondy mengatakan, posisi kas yang kuat serta belum adanya utang membuat DMAS memiliki kemampuan optimal untuk mengembangkan  sebuah kota terpadu.

Dengan meningkatnya aktivitas industri di kawasan Kota Deltamas, perseroan akan mengembangkan lebih banyak proyek hunian dan komersial, serta mengoptimalkan proyek-proyek yang menghasilkan pendapatan berulang atau recurring income sehingga pendapatan perusahaan lebih solid kedepannya.

Tahun lalu, pendapatan dari lini sewa mencapai Rp1,09 juta, meningkat pesat dibandingkan 2015 yang senilai Rp156 juta. Di sisi lain, perseroan tahun lalu baru mengoperasikan hotel baru dan berhasil menyumbang pendapatan Rp9,99 miliar. Kontribusi ini baru sekitar 0,7% dari total pendapatan perseroan Rp1,59 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper