Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAJU EMITEN 24 MARET: Berikut Bahasan Aksi Enam Saham

Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (24/3/2017)
Mengamati pergerakan harga saham./.Bisnis-Abdullah Azzam
Mengamati pergerakan harga saham./.Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront  Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (24/3/2017).

Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:

  • MPMX Akan Jual 20% Saham MPM Finance Senilai Rp453 Miliar

PT Mitra Pinasthika Mustika, Tbk ( MPMX) melakukan penandatanganan perjanjian definitif pada tanggal 22 Maret 2017 untuk menjual 20% saham yang dimiliki oleh Perseroan dan anak usahanya, atau setara dengan 244.895 saham di PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMFinance) kepada mitra strategisnya JACCS Co. Ltd., perusahaan pembiayaan dari Jepang yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo dengan total harga sebesar Rp453 miliar. Penandatanganan perjanjian ini menindaklanjuti pengumuman yang dibuat oleh Perseroan pada bulan Februari mengenai rencana pengurangan porsi kepemilikan di MPMFinance dari 60 persen ke 40 persen. Perseroan menargetkan untuk menyelesaikan transaksi secara efektif pada akhir April 2017.

  • Anak Usaha TMPO Beli Mesin Cetak Senilai 73 Juta Yen

Anak usaha PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) yakni PT Temprint telah melakukan pembelian aset berupa mesin cetak dari PT Bright Grafa Machinery pada 21 Maret 2017. Mesin yang dibeli yakni satu unit mesin printing 4 warna merek Komori type Lithrone 37 senilai 73 juta yen. Pembayaran dilakukan dalam dua termin yakni sebesar 20% dilakukan selama lima kali yani Februari, Maret, April, Mei dan Juni 2017 dan sisannya 80% paling lambat pada akhir bulan Februari 2018 atau maksimal 12 bulan setelah tanggal Bill of Lading yaitu Maret 2018.

  • Laba Bersih BNBA Tumbuh 38,3%

PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) meraih pendapatan bunga bersih Rp343,51 miliar hingga periode 31 Desember 2016 naik 22,7% dibandingkan pendapatan bunga bersih Rp279,91 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban operasional selain bunga bersih naik menjadi Rp238,17 miliar dari Rp203,81 miliar dan laba operasional naik menjadi Rp105,34 miliar dari Rp76,10 miliar. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp106,48 miliar dari Rp77,64 miliar dan laba setelah pajak diraih Rp78,76 miliar naik 38,3% dari Rp56,95 miliar tahun sebelumnya.

  • LPKR Akan Bagi Dividen Rp1,94/saham

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sepakat membagikan dividen untuk tahun buku 2016 sebesar Rp 44,2 miliar atau Rp 1,94/saham. Pendapatan LPKR sebesar Rp 10,5 triliun di tahun 2016, meningkat 18% dari Rp 8,9 triliun di tahun 2015. Perseroan membukukan EBITDA dan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar Rp 2,2 triliun dan Rp 882 miliar, dilatarbelakangi oleh melemahnya sektor properti. Penyelesaian penjualan Lippo Mall Kuta ke LMIRT memberikan kontribusi masing-masing sebesar Rp 762 miliar dan Rp 231 miliar terhadap pendapatan dan laba bersih perseroan di tahun 2016.

  • BEI Suspensi Saham IKAI Karena Hentikan Produksi

BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) seiring langkah perseroan menghentikan produksi keramik. Adanya informasi perseroan yang menyatakan perseroan melalui anak usaha PT Internusa Keramik Alamasri telah menghentikan produksi keramik, maka dalam rangka menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek IKAI. Penghentian sementara dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan Kamis 23 Maret 2017 hingga pengumuman lebih lanjut. Saat ini, pihak bursa sedang dalam proses penelaahan lebih lanjut kepada perseroan.

  • JPFA Akan Terbitkan Obligasi USD150 Juta

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan menerbitkan surat utang global senilai USD150 juta di Bursa Efek Singapura. JPFA telah menandatangani perjanjian pembelian dengan Credit Suisse Limited yang berbasis di Singapura untuk menjual surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat yang diterbitkan oleh perseroan. Transaksi ini akan ditutup dan efektif pada 31 Maret 2017. JPFA akan menerbitkan obligasi senior senilai USD150 juta dengan tingkat imbalan 5,5% per tahun. Surat utang tersebut memiliki tenor 5 tahun dan jatuh tempo pada 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper