Bisnis.com, JAKARTA- Perkembangan konsumsi semen domestik selama dua bulan pertama tahun ini masih belum sesuai harapan.
Untuk periode Januari-Februari 2017, konsumsi semen domestik tercatat sebesar 9,73 juta ton, turun 1,0% yoy.
Dalam periode tersebut, konsumsi semen Pulau Jawa, Nusa Tenggara serta Maluku dan Irian Jaya mampu mencatat pertumbuhan masing-masing 1,9%, 6,0% dan 7,0% yoy.
Sedangkan konsumsi semen Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi turun masing-masing 5,8%, 11,3% dan 6,3% yoy.
Kontribusi konsumsi semen terbesar selama Januari-Februari 2017 masih berasal dari Pulau Jawa (56,2%).
Persaingan produsen semen akan semakin ketat tahun ini, sejalan dengan mulai beroperasinya pabrik-pabrik semen baru.
Pangsa pasar domestik tiga produsen semen terbesar yaitu SMGR, INTP, SMCB yang totalnya sekitar 83% pada 2015, turun menjadi sekitar 80% tahun lalu.
“Pertumbuhan konsumsi semen nasional yang masih rendah hingga saat ini ditambah dengan pasokan yang terus meningkat serta tren kenaikan harga batubara, masih menjadi downside risks terhadap sektor semen Indonesia,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (21/3/2017).