Bisnis.com, JAKARTA- PT.KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan Selasa (13/12/2016) bergerak di kisaran support 5.270-5.170-5.090-5.041-4.975, dan resisten 5.370-5.410-5.525-5.600.
“Sentimen membaik, IHSG menuju 5.370-5.400,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan membaiknya sentimen regional dan domestik, serta penguatan rupiah, membuat pelaku pasar kaum banteng cukup percaya diri untuk menambah posisi long di saham big cap index drivers dan lapis dua pilihan.
“Untuk menahan IHSG di atas level support psikologis 5.200,” kata Yuganur.
Untuk selanjutnya, tambah dia, mendukung siklus kenaikan lebih lanjut diatas resisten jangka pendek 5.400, dan menuju 5.370-5.400 yang merupakan daerah resisten tahunan berikutnya.
PT.KGI Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham berikut:
- Bank BNI (BBNI) (Trading target: Rp5.650-Rp5.850)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emitten big cap perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp11.500.
Entry (1) Rp5.425, Entry (2) Rp5.325, Cut loss point Rp5.175
- Aneka Tambang (ANTM) (Trading target Rp965-Rp985)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emitten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp965-Rp985.
Entry (1) Rp945, Entry (2) Rp935, Cut loss point Rp915
- Lippo Karawaci (LPKR) (Trading target Rp780-Rp800)
Secara teknikal perbaikan short dan medium term emiten properti ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp780-Rp800.
Entry (1) Rp755, Entry (2) Rp745, Cut loss point Rp725
- Waskita (WSKT) (BUY) (Trading target: Rp.2.650-Rp2.750)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp2.650-Rp2.750.
Entry (1) Rp2.550, Entry (2) Rp2.450, cut loss point: Rp2.320