Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO PRODIA: Harga Penawaran Ditetapkan Rp6.500 per Saham

Perusahaan jasa layanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk. melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan 187,5 juta saham. Perseroan menetapkan harga penawaran Rp6.500 per saham.

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan jasa layanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk. melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan 187,5 juta saham. Perseroan menetapkan harga penawaran Rp6.500 per saham.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan Rabu (30/11/2016), perseroan mengumumkan siap melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak-banyaknya 187,5 juta saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham, di mana mewakili sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Adapun, harga penawaran yang ditawarkan kepada masyarakat adalah Rp6.500 per saham yamg harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulis pemesanan pembelian saham. Dengan ditentukannya harga penawaran tersebut, maka jumlah seluruh nilai IPO ini adalah sekitar Rp1,22 triliun. Sebelumnya, perseroan memberikan rentang harga penawaran pada kisaran Rp6.250-Rp8.000 per saham.

Bersamaan dengan IPO, perseroan mengadakan program alokasi saham karyawan dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 2% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum saham perdana atau sebanyak-banyaknya 3,75 juta saham. Perseroan juga mengadakan program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan sebanyak-banyaknya 1,5% atau 14,06 juta saham.

Dalam rangka IPO saham ini, perseroan sudah menunjuk PT Citigroup Securities Indonesia, PT Credit Suisse Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Kemudian, menetapkan Citigroup Global Market Ltd., dan Credit Suisse (Singapore) Ltd sebagai agen penjual internasional.

Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan untuk sejumlah hal. Sekitar 67% akan digunakan untuk mengembangkan dan memperbesar jaringan outlet perseroan di Indonesia, baik di pasar yang ada saat ini maupun pasar baru, baik melalui pertumbuhan organik maupun inorganik.

Kemudian, sekitar 19% akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan perseroan melalui pembelian peralatan teknologi diagnostic generasi terbaru, peralatan untuk pemeriksaan non-laboratorium, dan peralatan perlengkapan teknologi informasi.

Sisanya sebesar 14% akan digunakan untuk modal kerja, baik untuk mendukung kegiatan operasional kantor perusahaan dan outlet yang ada saat ini maupun outlet yang baru masuk klinik khusus dan klinik Prodia Health care.

Tanggal efektif penawaran ini adalah 29 November 2016. Untuk pencatatan di Bursa Efek Indoensia diprediksi pada 7 Desember 2016. Mulai hari ini, yakni 30 November-2 Desember adalah masa penawaran umum saham perdana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper