Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Senin (21/11/2016).
Tim Riset Samuel Sekuritas menyebutkan pada akhir pekan lalu indeks tercatat ditutup turun 0,4% diiring net sell asing senilai Rp 107 miliar di pasar reguler.
"IHSG berpeluang melemah lebih lanjut hari ini seiring pelemahan bursa secara global. Rupiah juga masih berpotensi terdepresiasi seiring penguatan indeks dolar AS, sehingga menjadi sentimen negatif bagi pasar saham," paparnya dalam riset.
Adapun bursa AS melemah pada jumat lalu seiring pernyataan sejumlah pejabat the Fed seperti James Bullard dan Robert Kaplan yang terlihat mendukung kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember mendatang.
Hal ini semakin mendorong penguatan indeks dolar AS yang telah meningkat siknifikan sebelumnya, sementara harga sejumlah komoditas cenderung melemah akhir-akhir ini.
Sejumlah pelaku pasar tengah mencermati seberapa agresif the Fed akan menaikkan suku bunganya di tahun depan. Inflasi AS diperkirakan naik lebih cepat seiring program ekspansi fiskal Presiden Trump, dimana ada rencana penurunan pajak dan penambahan anggaran infrastruktur.