Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di kisaran 5.145-5.230 pada Senin (21/11/2016).
Secara teknikal IHSG terkonsolidasi seakan pulled back pada resistance MA7 di kisaran level 5.200.
Meskipun demikian, analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan indikator RSI masih tetap memberikan sinyal positif setelah golden-cross pada hari kedua rebound kemarin.
Indikator pendeteksi tren pun seperti ADX mulai memberikan pembalikan arah tren jangka pendek.
"Rasa optimistis pada awal pekan masih cukup terasa sehingga IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung menguat menguji resistance MA7 dan mulai mencoba kembali menutup gap dengan kisaran 5.145-5.230," kata Lanjar, Jumat (18/11/2016).
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati yakni BBRI, BDMN, BSDE, INDF, KLBF, GGRM, CTRA, MAIN, MPPA, UNTR, dan TINS.
Pada Jumat (18/11/2016) IHSG terkoreksi 0,44% ke posisi 5.170,11 dengan volume cukup tinggi. Investor asing masih membukukan net sell sebesar Rp129,45 miliar sehingga total capital outflow pekan ini sebesar Rp3,16 triliun.
Lanjar mengatakan minimnya sentimen pada akhir pekan membuat investor cenderung fokus pada laporan sentimen global dan harga minyak dunia yang fluktuatif.