Bisnis.com, JAKARTA- PT.KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Jumat (18/11/2016) bergerak di kisaran support 5.120-5.040-4.975, dan resisten 5.270-5.370-5.410-5.525-5.620.
“IHSG lewati 5.200 banteng makin percaya diri,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan walaupun sering didera oleh aksi jual para pelaku pasar yang terkena imbas volatilitas regional, tapi tetap terjadi bargain hunting.
Bargain hunting di saham big cap index drivers dan lapis dua pilihan, oleh kaum banteng yang mulai optimistis akan arah trendjangka pendek dan menengah IHSG ke depan.
“Dapat menopang reli untuk mengangkat IHSG diatas level psikologis 5.200,” kata Yuganur.
KGI Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham berikut:
- Bank BNI (BBNI) (Trading target: Rp.5.600-5.800)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emitten cap perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp.5.600-5.800
Entry (1) Rp.5.250, Entry (2) Rp.5.150, Cut loss point: Rp.5.025
- London Sumatra (LSIP) (Trading target Rp.1.670-1.720)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emitten CPO ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp.1.670-1.720.
Entry (1) Rp.1.615, Entry (2) Rp.1.595, Cut loss point: Rp.1.545
- Telekomunikasi (TLKM) (Trading target Rp.4.150-4.250)
Secara teknikal perbaikan short dan medium term emitten big cap telco ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp.4.150-4.250.
Entry (1) Rp.3.950, Entry (2) Rp.3.840, Cut loss point: Rp.3.720
- Wijaya Karya (WIKA) (BUY) (Trading Target Rp.2.520-2.620)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.2.520-2.620.
Entry (1) Rp.2.380, Entry (2) Rp.2.280, cut loss point: Rp.2.210