Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNTR Anggarkan Belanja Modal Hingga US$240 Juta Tahun Depan

PT United Tractors Tbk. berencana menganggarkan belanja modal sekitar US$230 juta hingga US$240 juta pada 2017
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BOGOR—PT United Tractors Tbk. berencana menganggarkan belanja modal sekitar US$230 juta hingga US$240 juta pada 2017.

“Secara konsolidasian capex (capital expenditure) kami tahun ini sekitar US$200 juta. Tahun depan kalau sektor pertambangan berkesinambungan bagus seperti saat ini mungkin anggarannya bisa naik sekitar 15% hingga 20%,” kata Iwan Hadiantoro, Direktur Keuangan United Tractors, Jumat (4/11).

Menurutnya, dari jumlah tersebut sekitar 80% akan dianggarkan untuk lini bisnis yang terkait dengan batu bara dan sisanya untuk sektor usaha industri konstruksi. Dia menyebut, total dana belanja modal tersebut seluruhnya akan berasal dari kas internal perseroan.

Hal itu tak terlepas dari arus kas perseroan yang masih baik. Mengutip laporan keuangan pada periode Januari-September 2016 kas emiten bersandi UNTR tersebut mencapai Rp17,33 triliun naik sekitar 8,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Rp15,92 triliun.

Iwan menjelaskan, sebenarnya pada awal tahun ini pihaknya menganggarkan anggaran belanja modal mencapai US$300 juta. Namun kondisi ekonomi yang memukul sektor pertambangan meredam penyerapan anggaran belanja modal tersebut sehingga perseroan menurunkannya menjadi US$200 juta.

Adapun serapan anggaran belanja modal tahun ini hingga kuartal III/2016 menurutnya baru sekitar US$120 juta. Dia pun memaparkan, saat ini kontribusi pendapatan perseroan sekitar 85% disumbangkan oleh lini bisnis yang terkait dengan  batu bara.

Sebagai gambaran, pada periode Januari-September 2016 pendapatan perseroan mencapai Rp33,9 triliun dengan laba bersih Rp3,12 triliun. Pendapatan itu merosot sekitar 11,5% sedangkan laba menurun 44% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu masing-masing Rp38,3 triliun dan Rp5,57 triliun.

Akan tetapi, lanjut dia, ke depan pihaknya akan mengubah kontribusi pendapatan sektor bisnis tersebut menjadi  sekitar 60% yang terkait dengan usaha batu bara dan 40% untuk sektor non batu bara seperti infrastruktur dan energi.

Terkait sektor infrastruktur, UNTR yang diwakili PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) ke depan akan memperbesar jangkauan usaha ke sektor infrastruktur setelah selama ini anak usaha tersebut menyasar proyek bangunan-bangunan tinggi.

“Tahun ini Acset sudah masuk ke proyek tolnya Astra, Mojokerto-Kertosono, pelebaran jalan tol Tangerang-Merak. Dan saat ini ini kami sedang proses bidding di proyeknya Jasa Marga elevated tol road Jakarta-Cikampek,” tuturnya.

Adapun untuk lini bisnis energi, diantaranya pihaknya tengah mengikuti tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di tiga titik yaitu Bangka, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan yang masing-masing berkapasitas 300 MW.

Untuk hal tersebut pihaknya pun akan membentuk konsorsium dengan perusahaan lokal dan luar negeri asal China. Selain itu, di bidang energi pihaknya pun akan mulai melakukan konstruksi proyek PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 di Kabupaten Jepara dengan kapasitas 2X1.000 MW.

PLTU tersebut akan menyedot total investasi hingga US$4 miliar. UNTR memiliki saham 25% atas PLTU tersebut sedangkan sisanya, 50% dimiliki Sumitomo Corporation dan 20% digenggam Kansai Electric Power Co., Inc.Dari 25% dana investasi yang ditanamkan UNTR, 20% berasal dari kas internal dan sisanya pinjaman bank.

“Proyek tersebut akan beroperasi 2019,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper