Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Moody's merevisi prospek PT Lippo Karawaci Tbk. menjadi negatif dari sebelumya stabil menyusul rencana penjualan aset yang tak kunjung terealisasi. Revisi prospek ini membuat peringkat Lippo Karawaci bisa diturunkan.
Jacinto Pooh, VP & Senior Analyst Moody's mengatakan Moody's masih menyematkan peringkat Ba3 untuk Lippo Karawaci dan Ba3 untuk surat utang yang diterbitkan Theta Capital Pte Ltd, anak usaha Lippo Karawaci.
Pooh menerangkan, prospek negatif juga mencerminkan ketidakjelasan akan kemampuan Lippo Karawaci dalam menuntaskan rencana transaksi penjualan aset senilai Rp1,7 triliun dan pencapaian target prapenjualan sebesar Rp3,5 triliun.
Menurut Pooh, rencana penjualan aset hingga September 2016 tak kunjung terjadi. Lippo Karawaci memang berniat menjual Lippo Mall Kuta senilai Rp800 miliar dan gabungan Lippo Plaza Jogya dengan Siloam Hospital Yogyakarta senilai Rp900 miliar ke manajer investasi.
Moody's memperkirakan transaksi penjualan Lippo Mall Kuta bisa rampung di Desember 2016 sedangkan penjualan Lippo Jogya dan Siloam Hospitals Yogyakarta diestimasi tertunda hingga kuartal I/2017.
"Situasi ini akan membuat kinerja keuangan perseroan berada di luar parameter yang dibutuhkan untuk menjaga peringkat di Ba3," tulis Pooh dalam publikasi yang dikutip Bisnis.com, Rabu (19/10/2016).
Di sisi lain, Moody's juga mencatat selama kuartal III/2016 perusahaan bersandi saham LPKR itu juga tidak meluncurkan proyek baru. Oleh karena itu, Moody's menilai LPKR akan semakin sulit memenuhi target prapenjualan Rp3,5 triliun. Target itu pun sebetulnya target baru karena pada Agustus 2016 LPKR merevisi target prapenjualan dari Rp5 triliun.