Bisnis.com, JAKARTA-- Harga saham setelah pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) PT Paramita Bangun Sarana Tbk. (PBSA) langsung melesat ke level Rp1.350 per lembar.
Emiten ini menjadi perusahaan ke-13 yang menggelar IPO. Paramita Bangun Sarana menjadi perusahaan ke-534 yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan melepas 300 juta saham pada harga Rp1.200 per saham.
Pada saat pembukaan, harga saham langsung melesat. Posisi harga saham sempat di level terendah Rp1.250 per saham, harga tertinggi di posisi Rp1.350 per saham, dan harga terakhir di level Rp1.260 per saham. Harga rata-rata di level Rp1.273 per saham.
Frekuensi mencapai 1.237 kali, volume transaksi 85.992 kali, dan nilai transaksi Rp10,94 miliar. Dengan menawarkan 300 juta saham pada posisi Rp1.200 per saham. Dana segar yang akan didapat Rp360 miliar dari proses IPO
"Dukungan dan sambutan baik yang telah diberikan oleh pasar modal Indonesia hingga kami dapat melakukan pencatatan saham di BEI merupakan bukti kepercayaan yang diberikan perseroan. Pencatatan saham ini merupakan bikti komitmen perseroan ke stakeholders dan rekanan usaha kami," kata Direktur Paramita Bangun Sarana Erwin Tanuwidjaja saat IPO, Rabu (28/9/2016).
Penggunaan dana segar dari hasil IPO nantinya sebanyak 40% akan digunakan untuk modal kerja, sebanyak 35% untuk pengembangan usaha, dan sisanya sebanyak 25% untuk pembelian mesin dan peralatan berat.
Untuk memperlancar IPO, perseroan sudah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).
Paramita Bangun Sarana didirikan pada 2002 dengan kegiatan usaha utama menjalankan usaha pembangunan, seperti konstruksi bangunan, infrastruktur, mekanikal, dan elektrikal. Seiring berjalannya waktu, perseroan mulai menjalankan usaha konstruksi di industri kelapa sawit.