Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. meraih fasilitas pinjaman dari PT Bank DKI sebanyak Rp300 miliar.
Direktur Utama Jaya Ancol C. Paul Tehusijarana, mengatakan pinjaman dari Bank DKI akan digunakan untuk modal kerja. "Ke depannya juga akan kerja sama corporate sponsorship. Sinergi BUMD ini diharapkan menjadi contoh bagi BUMD lainnya," jelas Paul dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Kamis (22/9/2016).
Sebagaimana diketahui, Jaya Ancol dan Bank DKI merupakan badan usaha milik daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Porsi saham Pemprov DKI di Jaya Ancol mencapai 72% sedangkan di Bank DKI sebesar 99%.
Sebelumnya, perusahaan berkode saham PJAA itu telah menawarkan obligasi dalam dua seri sebanyak Rp300 miliar. PJAA mematok kupon obligasi 8,1% untuk tenor tiga tahun dan 8,2% untuk tenor lima tahun. Selain dari Bank DKI,
PJAA juga tengah menjajaki pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebanyak Rp150 miliar. Daniel Nainggolan, Direktur Jaya Ancol menuturkan, rasio utang terhadap ekuitas Jaya Ancol terbilang rendah di level 0,7 kali. Alhasil, dengan modal yang dimiliki sebanyak Rp1,8 triliun, perseroan masih memiliki ruang pinjaman hingga Rp3,6 triliun.
Per Juni 2016, utang perbankan Jaya Ancol hanya Rp199,53 miliar sedangkan utang obligasi mencapai Rp199,30 miliar. Daniel menyebut, dalam tujuh tahun ke depan perseroan memang punya rencana ekspansi yang cukup besar untuk menaikkan gengsi Ancol sebagai taman rekreasi kelas dunia.