Bisnis.com, JAKARTA--Harga bijih besi kini tengah menghadapi tekanan di bawah US$50 per metrik ton sebelum akhir tahun. Kondisi tersebut ditengarai oleh peningkatnya persediaan China.
Pada perdagangan Rabu (31/8/2016), harga bijih besi pada kontrak perdagangan Januari 2017 turun 4,5 poin, atau 1,07% menjadi 415 yuan per metrik ton. Atau mengalami penurunan 40,5 yuan per metrik ton sepanjang pekan terakhir.
Analis Clarksons Platou Securities Inc. Jeremy Sussman mengungkapkan bahan baku ini merupakan komoditas favorit. Sepanjang Agustus 2016, kinerja ekspor bijih besi telah menunjukkan kinerja yang baik setelah sempat melemah pada Juli.
China sebagai penghasil baja terbesar dan pemasok biji besi, katanya, harga berpotensi mencatatkan harga yang jatuh hingga US$40-an. Dia mematok harga spot akan mencapai US$59,31 per ton kering
Sementara itu, lonjakan bijih besi melonjak hingga 36% sepanjang tahun ini. Kondisi tersebut telah mengejutkan banyak analis, sebab dalam ekspektasi mereka kinerja komoditas ini akan mengalami kerugian dalam empat tahun.