Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk, perusahaan properti milik Grup Lippo mencatat penurunan laba bersih sebanyak 35,79% per Juni 2016.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Senin, (15/8/2016), Lippo Karawaci meraup laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada induk sebanyak Rp497,79 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini.
Perusahaan berkode saham LPKR itu selama semester pertama 2016 mengumpulkan pendapatan sebanyak Rp5,10 triliun, tumbuh 7,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan LPKR lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan beban usaha yang sebesar 26%. Total beban usaha LPKR mencapai Rp1,32 triliun per Juni 2016.
Alhasil, laba usaha LKPR di paruh pertama tahun ini turun 15,3% menjadi Rp1,038 triliun. Penurunan laba usaha juga mendorong penurunan laba bersih. Laba per saham turun dari Rp34,05 menjadi Rp21,86.
Maxi Liesyaputra, analis PT BNI Securities mengatakan LPKR perlu mengendalikan kenaikan beban usaha, di antaranya biaya promosi. Di samping itu, beban bunga yang tinggi juga menekan pertumbuhan laba bersih.
"Tapi di sisi lain LPKR memiliki portofolio yang sangat beragam, ini dibutuhka untuk mengatasi kondisi pasra properti domesti yang relatif stagnan saat ini," tulis Maxi dalam riset yang terbit Senin (15/8/2016).