Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan bursa saham Korea Selatan berlanjut pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (3/8/2016), di tengah pelemahan bursa saham Asia setelah penjualan pada aset minyak memicu kembali kekhawatiran pada pertumbuhan global.
Indeks Kospi dibuka turun 0,51% atau 10,35 poin di posisi 2.008,68 dan ditutup merosot 1,20% atau 24,24 poin ke level 1.994,79.
Pada perdagangan kemarin (2/8/2016), indeks Kospi ditutup juga dengan pelemahan 0,52% ke level 2.019,03.
Sebanyak 232 saham menguat, 469 saham melemah, dan 64 saham stagnan dari 765 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada perdagangan pagi ini.
Pelemahan indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini ditekan oleh saham Hyundai C&F Inc. yang jatuh 4,96%, Kumho HT Inc. yang melemah 0,74%, dan SK D&D Co. Ltd. yang drop 2,87%.
Dampak penurunan harga minyak mentah ke bawah US$40 per barel juga turut menekan pergerakan mata uang emerging markets, nilai tukar won Korea Selatan mencatat pelemahan terdalam kedua setelah ringgit Malaysia pada perdagangan hari ini di Asia.
“Harga minyak yang lebih rendah tampaknya berdampak negatif terhadap sentimen aset berisiko. Jika [harga] minyak terus melemah, hal itu akan negatif bagi aset-aset pasar negara berkembang [emerging markets],” ujar Divya Devesh, ahli strategi mata uang Standard Chartered Plc., seperti dikutip Bloomberg.
Won terpantau kian melemah 0,66% atau 7,43 poin ke posisi 1.117,56 pada pukul 13.29 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,23% atau 2,56 poin di posisi 1.112,70.
“Won cenderung sensitif terhadap sentimen aset berisiko global,” kata Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang Bank of Singapore Ltd.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
3/8/2016 | 1.994,79 | -1,20% |
2/8/2016 | 2.019,03 | -0,52% |
1/8/2016 | 2.029,61 | +0,67% |
29/7/2016 | 2.016,19 | -0,24% |
28/7/2016 | 2.021,10 | -0,20% |
Sumber: Bloomberg