Bisnis.com, JAKARTA– Bursa saham Asia menguat setelah investor menurunkan prediksi adanya kenaikan Fed Fund Rate pada tahun ini.
Indeks MSCI Asia Pacific terpantau menguat 0,7%. Di Australia, saham-saham komoditas memimpin indeks S&P/ASX 200 yang menguat 0,5%, sedangkan indeks Kospi Korsel menguat 0,7%.indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,3%.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite melemah 0,9% menyusul data indeks manufaktur (PMI) China yang secara tak terduga turun level kontraksi 49,9 pada bulan Juli.
Penguatan bursa Asia ini sejalan dengan bursa saham global yang juga menguat sepanjang Juli menyusul prospek bahwa bank-bank sentral akan menambah stimulus.
"Pasar mengatakan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan ditunda," kata Kelvin Tay dari UBS Group AG seperti yang dikutip Bloomberg.
Michael McCarthy, kepala analis CMC Markets Asia Pacific menambahkan, jumlah stimulus dari BoJ yang rendah membuat pasar menunggu aksi dari Perdana Menteri Shinzo Abe.
“Secara keseluruhan, kita masih khawatir mengenai dampak pengetatan kebijakan di AS, tetapi hal tersebut dapat dengan mudah diredam oleh paket stimulus dari Jepang,” tambahnya seperti yang dikutip Bloomberg.