Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA JEPANG 21 JULI: Spekulasi Paket Stimulus Dorong Topix Ditutup ke Level Tertinggi 6 Pekan

Bursa Jepang rebound dengan ditutup menguat pada perdagangan Kamis (21/7/2016).

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Jepang rebound dengan ditutup menguat pada perdagangan Kamis (21/7/2016).

Indeks acuan Jepang ini ditutup di level tertinggi dalam enam pekan seiring pelemahan yen mendorong kinerja eksportir di tengah ekspektasi paket stimulus pemerintah Jepang.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup menguat 0,65% atau 8,64 poin ke level 1.339,39, level tertinggi sejak 8 Juni.

Pagi ini, indeks dibuka menguat 1,03% atau 13,65 poin ke level 1.344,4 dan bergerak pada rentang 1.332,74-1.347,24.

Dari 1.954 saham yang diperdagangkan sebanyak 1.151 saham menguat, 677 saham melemah, dan 126 saham stagnan.

Adapun Nikkei 225 Stock Average ditutup naik 0,77% atau 128,33 ke 16.810,22.

Pagi ini indeks dibuka menguat 1,04% atau 173,29 ke 16.855,18 dan bergerak pada rentang 16.740-16.938.

Dari 225 saham yang diperdagangkan sebanyak 160 saham menguat, 57 saham melemah, dan 8 saham stagnan.

Adapun yen diperdagangkan di level 107,2 per dolar AS pada Kamis setelah turun 0,7% pada hari sebelumnya.

Menurut laporan Kyodo News, seperti dikutip Bloomberg hari ini, pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk memberikan stimulus senilai 20 triliun yen (US$187 miliar), hampir dua kali lipat dari rencana semula yang dimaksudkan untuk melawan kemungkinan dampak keputusan Inggris berpisah dari Uni Eropa (Brexit).

Dilaporkan bahwa rencana stimulus pemerintah Jepang akan mencakup proyek-proyek untuk tahun 2017 dan seterusnya. Perdana Menteri Shinzo Abe telah membuat pasar menerka rincian dari paket fiskal di saat Menteri Ekonomi Nobuteru Ishihara menyatakan dia akan mengkompilasi langkah-langkahnya akhir bulan ini.

"Situasi saat ini baik untuk pasar. Dengan yen kembali ke level 107 per dolar AS, saya berharap bursa Jepang akan positif. Ekonomi juga baik dan ada harapak tambahan kebijakan pemerintah Jepang juga," ujar Mitsushige Akino, Executive Officer Ichiyoshi Asset Management Co, seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper