Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan harga batu bara kontrak September 2016 ditutup melemah pada perdagangan kemarin, Selasa (19/7/2016), sejalan dengan lesunya permintaan domestik untuk bahan bakar batu bara di China.
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak September 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, berakhir anjlok 2,69% atau 1,65 poin ke US$59,80/metrik ton.
Harga batu bara kontrak September melemah di hari kedua perdagangan setelah berakhir turun 0,73% atau 0,45 poin di posisi 61,45 pada tanggal 18 Juli.
Seperti dilansir Bloomberg (Senin, 18/7/2016), meski terdapat peningkatan impor batu bara oleh China, permintaan domestik untuk bahan bakar tersebut melamban. Menurut data Citigroup Inc., permintaan batu bara China drop 3,4% tahun ini.
Di sisi lain, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus melemah 1,3% atau 59 sen ke posisi US$44,65 per barel. Volume perdagangan mencapai 18% di bawah rata-rata perdagangan 100 hari terakhir.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September melemah 0,6% atau 30 sen ke US$46,66 per barel.
Harga minyak mentah ditutup pada level terendah dalam lebih dari dua bulan terakhir menyusul penguatan dolar AS dan kelebihan pasokan minyak mentah global meskipun terdapat ancaman terhadap produksi.
Pergerakan harga batu bara kontrak September 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
19 Juli | 59,80 (-2,69%) |
18 Juli | 61,45 (-0,73%) |
15 Juli | 61,90 (+0,98%) |
14 Juli | 61,30 (+0,82%) |
13 Juli | 60,80 (+0,91%) |
Sumber: Bloomberg