Bisnis.com, JAKARTA– Penguatan harga batu bara berlanjut pada penutupan perdagangan hari ketiga, Kamis (14/7/2016), di tengah upaya penurunan kapasitas berlebih batu bara di China.
Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak September 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup menguat 0,82% atau 0,50 poin ke US$61,30/metrik ton.
Penguatan harga batu bara pada penutupan perdagangan kemarin adalah yang tertinggi sejak 4 Maret 2015 ketika menyentuh level 62,05.
Produksi batu bara China telah menurun seiring upaya kepemerintahan Presiden Xi Jinping mewajibkan para penambang untuk mengurangi kapasitas berlebih pada negara penghasil dan pengguna bahan bakar terbesar di dunia tersebut.
Menurut juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China Zhao Chenxin kemarin di Beijing, seperti dilansir Bloomberg, tujuan China untuk memangkas kapasitas berlebih pada batu bara dan baja akan tercapai tahun ini.
Di sisi lain, melemahnya dolar AS juga turut mendorong daya tarik komoditas. Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama kemarin berakhir melemah 0,14% atau 0,139 poin ke 96,077.
Pergerakan harga batu bara kontrak September 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
14 Juli | 61,30 (+0,82%) |
13 Juli | 60,80 (+0,91%) |
12 Juli | 60,25 (+3,88%) |
11 Juli | 58,00 (-0,09%) |
8 Juli | 58,05 (-1,69%) |
Sumber: Bloomberg