Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan harga batu bara melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu (13/7/2016) ke level tertinggi dalam 16 bulan.
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak September 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup menguat 0,91% atau 0,55 poin ke US$60,80/metrik ton.
Penguatan harga batu bara pada penutupan perdagangan kemarin adalah yang tertinggi sejak 5 Maret 2015 ketika menyentuh level 60,90.
China meningkatkan impor batu baranya ke level tertinggi selama lebih dari setahun seiring penurunan produksi domestik di tengah upaya pemerintah untuk memangkas kelebihan kapasitas.
Menurut data General Admnistration of Customs Beijing, seperti dilansir Bloomberg kemarin, negara pengguna batu bara terbesar dunia tersebut meningkatkan impornya menjadi 21,75 juta metrik ton bulan lalu, tertinggi sejak Desember 2014.
“Impor batu bara China akan terus naik sejalan dengan pemangkasan produksi negara tersebut yang telah menyebabkan penurunan suplai. Tidak ada tanda bahwa pemerintah akan mengurangi upayanya dalam mengatasi kapasitas berlebih,” ujar Deng Shun, analis ICIS China sebelum rilis data tersebut.
Di sisi lain, melemahnya dolar AS juga turut mendorong daya tarik komoditas. Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama kemarin berakhir melemah 0,23% atau 0,225 poin ke 96,216.
Pergerakan harga batu bara kontrak September 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
13 Juli | 60,80 (+0,91%) |
12 Juli | 60,25 (+3,88%) |
11 Juli | 58,00 (-0,09%) |
8 Juli | 58,05 (-1,69%) |
7 Juli | 59,05 (+1,72%) |
Sumber: Bloomberg