Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan harga batu bara berhasil rebound pada penutupan perdagangan Selasa (12/7/2016), setelah mengalami pelemahan dua hari penutupan perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Juli 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup melesat 2,40% atau 1,35 poin ke US$57,70/metrik ton.
Rebound harga batu bara pada penutupan perdagangan kemarin sejalan dengan harga minyak mentah dunia yang juga berhasil rebound akibat melemahnya dolar AS.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus kemarin ditutup melejit 4,56% atau US$2,04 ke US$46,80 per barel di New York Mercantile Exchange, dengan total volume perdagangan mencapai 35% di atas rata-rata 100 terakhir.
Sementara itu, minyak jenis Brent naik US$2,22 atau 4,8% ke US$ 48,47 per barel di ICE Futures Europe exchange, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak bulan April.
Dolar AS kemarin melemah terhadap sebagian besar mata uang utama dunia, sementara bursa saham global menguat menyusul prospek stimulus di negara-negara ekonomi utama.
"Saham berada di level tertinggi baru dan dolar melemah, ini adalah pendorong utama," kata Kyle Cooper, Direktur Penelitian IAF Advisors dan Ion Energy kepada Bloomberg, Rabu (13/7/2016).
Dikemukakan, minyak mentah dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, karena pelemahan dolar meningkatkan daya tarik terhadap komoditas ini.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang mengukur mata uang dolar terhadap 10 mata uang utama dunia, ditutup melemah melemah 0,13% ke 96,441.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juli 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
12 Juli | 57,70 (+2,40%) |
11 Juli | 56,35 (-0,18%) |
8 Juli | 56,45 (-1,14%) |
7 Juli | 57,10 (+0,97%) |
6 Juli | 56,55 (+0,00%) |
Sumber: Bloomberg