Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan hari kedua, Selasa (12/7/2016), dipengaruhi oleh pelemahan tajam yen pada perdagangan kemarin yang membawa kenaikan pada pergerakan saham Jepang dan reli bursa saham AS ke level tertinggi.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,9% ke 131,80 pada pukul 09.06 pagi waktu Tokyo (07.06 WIB), mengarah ke kenaikan tertinggi sejak 8 Juni.
Sementara, indeks Topix melesat 2,2% setelah yen mengalami pelemahan terdalam sejak Oktober 2014 seiring rencana PM Shinzo Abe untuk menambah stimulus fiskal menyusul kemenangan partai berkuasa.
Pergerakan saham di seluruh dunia reli di tengah spekulasi bahwa para pembuat kebijakan akan mengambil tindakan untuk menangkal kejatuhan akibat dampak Inggris berpisah dari Uni Eropa (Brexit), dengan Bank of England (BoE) yang diprediksi memangkas suku bunganya minggu ini.
Di sisi lain, para investor telah menaikkan probabilitas penaikan tingkat suku bunga Federal Reserve (Fed Funds Rate/FFR) menjadi sekitar 29% pasca laporan data tenaga kerja bulan lalu yang melampaui ekspektasi.
“Kemungkinan penaikan suku bunga the Fed tahun ini secara mengejutkan tetap rendah bahkan ketika data tenaga kerja membaik. Kebijakan moneter yang akomodatif mendukung pergerakan bursa saham dalam jangka pendek,” ujar Michael McCarthy, Kepala Strategi Pasar CMC Markets Asia Pacific Pty., seperti dilansir Bloomberg, Selasa (12/7/2016).
Indeks S&P/ASX 200 Australia pagi ini menguat 0,4%, indeks S&P/NZX50 New Zealand mengalami sedikit perubahan, sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1%.