Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham Jepang melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (28/6/2016), di saat kekhawatiran atas dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa terus menghambat risk appetite.
Indeks Topix tergelincir 1,5% ke 1.207,27 pada pukul 09.14 waktu Tokyo (07.14 WIB). Pada saat yang sama, indeks Nikkei 225 melemah 1,3% ke 15.111,35.
Kemarin, bursa saham Jepang rebound dari pelemahan terburuknya sejak gempa bumi Maret 2011, ditopang oleh penguatan saham yang bersifat defensif dan upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menenangkan pasar.
“Sentimen pasar dengan mudah terus tergoncang,” ujar Toshihiko Matsuno, kepala strategi SMBC Friend Securities Co., seperti dilansir Bloomberg. “Pergerakan saham kemarin rebound setelah penurunan tertajam akhir minggu lalu, namun pasar belum sepenuhnya merengkuh dampak dari langkah terencana keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa.”
Para investor saat ini memantau kinerja yen untuk mengetahui petunjuk pada pergerakan saham Jepang. Nilai tukar mata uang tersebut melonjak terhadap semua mata uang utama pada Jumat setelah Inggris mengejutkan pasar dengan memilih keluar dari UE, yang mendorong para pedagang untuk mencari aset safe haven serta meninggalkan aset berisiko.
Yen Jepang hari ini diperdagangkan dengan penguatan 0,2% di posisi 101,79 terhadap dolar AS.
Menurut Nomura Holdings Inc., setiap penguatan yen terhadap dolar AS akan mengurangi laba usaha perusahaan manufaktur mobil senilai 84,9 miliar yen (US$833 juta).