Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (28/6/2016), di tengah ketidakpastian pasca keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa yang mengeruhkan optimisme bahwa bank sentral akan melakukan upaya untuk menopang kepercayaan pasar.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% ke 124,66 pada pulul 09.05 pagi waktu Tokyo (07.05 WIB), sementara indeks Topix Jepang merosot 1,6% di saat yen diperdagangkan di posisi 101,71 per dolar.
Seperti dilansir oleh Bloomberg hari ini, S&P Global Ratings menu dan Fitch Ratings menurunkan rating negara tersebut menyusul hasil final referendum Inggris untuk hengkang dari Uni Eropa (Brexit) yang telah menimbulkan kelumpuhan politik dan ekonomi.
Para investor bergulat dengan potensi pertumbuhan global yang lebih lambat pasca keputusan tersebut tanpa adanya arah dan waktu selanjutnya yang jelas. Total senilai lebih dari US$2,5 triliun hilang dari nilai saham global sejak hari pemungutan suara Kamis lalu.
“Pasar ekuitas tidak menyukai ketidakpastian macam ini,” kata Grant Williamson, penasehat investasi Hamilton Hindin Greene. “Ini merupakan wilayah yang belum jelas atas apa yang akan terjadi selanjutnya dengan adanya negosiasi untuk keluar. Hal itu akan menyebabkan gangguan pada perdagangan dunia dan akan butuh waktu beberapa lama bagi Inggris Raya untuk membangun kembali ekonominya.”
Kerugian kembali melanda saham Asia, setelah kemarin sempat rebound dari kemerosotan terbesar sejak Agustus. Investor memantau tanda-tanda jika bank sentral akan membantu untuk meringankan gejolak pasar.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia tergelincir 0,5% dan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,9%,