Bisnis.com, TOKYO – Bursa saham Jepang rebound dari pelemahan terburuknya sejak gempa bumi Maret 2011 pada awal perdagangan hari ini, Senin (27/6/2016), ditopang oleh penguatan saham yang bersifat defensif dan upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menenangkan pasar.
Indeks Topix menanjak 1,1% ke 1.217,38 pada pukul 09.22 waktu Tokyo (07.22 WIB), setelah terjun 7,3% pada perdagangan Jumat, penurunan harian terbesar sejak membukukan penurunan 9,5% pada 15 Maret 2011.
Sementara itu, mata uang yen Jepang bergerak stabil di posisi 102,22 per dolar AS, meski pound sterling Inggris melanjutkan pelemahannya, setelah mencatatkan penguatan terbesar pada Jumat akibat dalamnya krisis finansial di Asia.
Menurut Menteri Keuangan Taro Aso, seperti dilansir oleh Bloomberg hari ini, PM Abe menginstruksikan sejumlah langkah untuk menstabilkan pasar dalam pertemuannya yang juga dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank of Japan Hiroshi Nakaso dan Kepala Sekretaris Kabinet Suga.
Kepada Nakaso, Abe mememerintahkan BOJ untuk menyediakan dana demi mendukung sistem finansial serta menginstruksikan untuk menjamin likuiditas.
“Terdapat ekspektasi untuk kerja sama kebijakan,” kata Shoji Hirakawa, kepala strategi global Tokai Tokyo Research Center di Tokyo. “Namun hingga kita benar-benar melihat hal ini, sulit bagi pasar untuk mendapatkan penguatan.”