Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham Asia tergelincir pada awal perdagangan hari ini, Selasa (21/6/2016), di tengah menguatnya kinerja yen yang membebani pergerakan saham Jepang serta penantian para investor atas referendum Inggris yang menunjukkan ketidakpastian.
Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,1% ke posisi 128,71 pada pukul 09.00 pagi waktu Tokyo (pkl. 07.00 WIB), setelah membukukan reli terbesar dalam tiga bulan kemarin akibat meningkatnya prediksi Inggris untuk bertahan di Uni Eropa.
Sementara itu, indeks Topix Jepang juga bergerak melemah sejalan dengan penguatan mata uang yen Jepang menuju hari kedelapan berturut-turut. Nilai tukar yen terpantau menguat 0,10% atau 0,10 poin ke posisi 103,84 yen per dolar AS pada pukul 07.52 WIB setelah dibuka di posisi 103,94.
Agenda pemungutan suara Inggris tetap mendatangkan kegelisahan dua hari menjelang pelaksanaannya dengan hasil yang berbeda bagi kubu ‘Keluar’ dan ‘Bertahan’.
Seperti dikutip dari Bloomberg, jajak pendapat YouGov untuk surat kabar Times yang dipublikasikan kemarin menunjukkan hasil 44% untuk ‘Keluar’ dan 42% untuk ‘Bertahan’.
Sementara menurut survey oleh ORB untuk Daily Telegraph, kubu ‘Bertahan’ memperoleh 53% dan kubu ‘Keluar’ mendapatkan 46%.
“Pasar memiliki fokus yang berpandangan pendek pada satu hal: referendum Inggris,” kata Chris Weston, kepala strategi pasar IG Ltd. di Melbourne. “Semua euphoria kemarin tampaknya telah mereda dan kita kembali ke keadaan semula.”
Di sisi lain, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1% sejalan dengan kenaikan indeks S&P/NZX 50 New Zealand dan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,3%.