Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga batu bara berlanjut pada penutupan perdagangan hari keempat, Kamis (16/6/2016).
Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Juni 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup dengan kenaikan sebesar 0,20% atau 0,10 poin ke US$50,70/metrik ton.
Pada hari perdagangan sebelumnya (Rabu, 15/6/2016), harga batu bara kontrak Juni juga ditutup dengan penguatan sebesar 0,30% atau 0,15 poin ke US$50,60/metrik ton.
Penguatan harga batu bara pada beberapa hari perdagangan didukung oleh sentimen positif, termasuk penurunan tajam produksi batu bara China bulan lalu serta dukungan penuh Jepang terhadap bahan bakar fosil dan adopsi teknologi untuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara oleh negara-negara berkembang.
Di lain sisi, beberapa saham batu bara reli di tengah pemulihan pada harga gas alam yang membawa bahan bakar pembangkit listrik ke keseimbangannya.
Selain itu, masuknya musim panas juga telah mendorong prospek batu bara setelah adanya penurunan pada permintaan selama musim dingin, belum lagi faktor berkurangnya suplai berlebih akibat penutupan permanen sejumlah tambang.
“Pasar memiliki mekanisme yang berpandangan ke depan, dan yang mereka pikirkan saat ini tentang batu bara di tahun 2017 adalah tentang penguatan,” ujar analis BB&T Capital Markets Mark Levin, seperti dikutip dari Bloomberg.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
16 Juni | 50,70 (+0,20%) |
15 Juni | 50,60 (+0,30%) |
14 Juni | 50,45 (+0,10%) |
13 Juni | 50,40 (+0,10%) |
10 Juni | 50,35 (-0,79%) |
Sumber: Bloomberg