Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga batu bara berlanjut pada penutupan perdagangan hari ketiga, Rabu (15/6/2016).
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Juli 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup melesat sebesar 1,75% atau 0,90 poin ke US$52,40/metrik ton.
Penguatan harga batu bara pada beberapa hari perdagangan didukung oleh sentiment positif, termasuk penurunan tajam produksi batu bara China bulan lalu serta dukungan penuh Jepang terhadap bahan bakar fosil dan adopsi teknologi untuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara oleh negara-negara berkembang.
Selain itu dilaporkan penandatanganan perjanjian pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara pertama oleh Yordania yang akan disesuaikan dengan standar tertinggi untuk memelihara lingkungan.
Menurut Menteri Energi Yordania Ibrahim Saif, seperti dikutip Reuters, proyek tersebut merupakan bagian dari strategi energi negara itu, dimana 5% sumber tenaganya akan digerakkan oleh batu bara pada tahun 2025.
Pada hari perdagangan sebelumnya (Selasa, 14/6/2016), harga batu bara ditutup dengan penguatan sebesar 1,08% atau 0,55 poin ke US$51,50/metrik ton.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juli 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
15 Juni | 52,40 (+1,75%) |
14 Juni | 51,50 (+1,08%) |
13 Juni | 50,95 (+0,20%) |
10 Juni | 50,85 (-1,07%) |
9 Juni | 51,40 (-0,77%) |
Sumber: Bloomberg