Bisnis.com, JAKARTA – Harga CPO terpantau semakin merosot pada awal perdagangan hari ini, Kamis (16/6/2016).
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, merosot sebesar 1,34% atau 33 poin ke posisi 2.435 ringgit per ton, setelah dibuka melemah sebesar 0,93% atau 23 poin ke level 2.445 ringgit per ton.
Pada perdagangan kemarin (15/6/2016), harga sawit juga ditutup dengan pelemahan di hari kedelapan sebesar 0,52% atau 13 poin ke posisi 2.468 ringgit per ton.
Harga kelapa sawit melemah ke level terendah baru dalam tiga setengah bulan pada awal perdagangan hari ini setelah menyentuh level 2.432 pada tanggal 4 Maret.
Kondisi penurunan permintaan dan besarnya persediaan cadangan pada beberapa negara, termasuk India, telah melemahkan pergerakan sawit beberapa hari ini.
Di sisi lain, anjloknya harga minyak mentah dan tren penguatan kinerja mata uang ringgit Malaysia turut mendorong reli pelemahan komoditas tersebut. Pergerakan ringgit terhadap dolar AS semakin menguat sejalan dengan pelemahan dolar AS yang tertekan oleh redupnya prospek penaikan tingkat suku bunga AS (Fed Funds Rate/FFR).
Nilai tukar ringgit terpantau menguat sebesar 0,18% ke 4,09 ringgit per dolar AS pada pukul 10,21 WIB, setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,15% di posisi 4,092 ringgit per dolar.
Menguatnya ringgit dapat mengerek semakin tingginya harga sawit dalam dolar serta membawa berkurangnya daya saing secara global.
Sementara itu, harga minyak mentah global terus melemah pada hari keenam perdagangan dengan pergerakan WTI dan Brent yang semakin menjauhi kisaran US$50 per barel.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Agustus 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
16/6/2016 (Pk. 10.05 WIb) | 2.435 | -1,34% |
15/6/2016 | 2.468 | -0,52% |
14/6/2016 | 2.481 | -1,86% |
13/6/2016 | 2.525 | -2,13% |
10/6/2016 | 2.580 | -0,27% |
Sumber: Bloomberg