Bisnis.com, JAKARTA – Reli pelemahan harga CPO masih berlanjut pada penutupan perdagangan hari kedelapan, Rabu (15/6/2016), ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup melemah sebesar 0,56% atau 14 poin ke posisi 2.467 ringgit per ton, level terendah sejak mencapai posisi 2.456 pada tanggal 8 Maret 2016.
Harga minyak sawit pagi tadi dibuka dengan penguatan sebesar 0,16% atau 4 poin ke level 2.485 ringgit per ton.
Tren penguatan kinerja mata uang ringgit Malaysia akibat pelemahan dolar AS telah mendorong reli pelemahan komoditas tersebut.
Nilai tukar ringgit menguat sebesar 0,22% ke 4,09 ringgit per dolar AS setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,88% di posisi 4,07 ringgit per dolar AS.
Di sisi lain, kondisi penurunan permintaan dan besarnya persediaan cadangan pada beberapa negara, termasuk India, juga turut melemahkan pergerakan sawit.
Jumlah impor minyak sawit oleh India jatuh ke 657.454 metrik ton bulan lalu dari 907.347 ton setahun sebelumnya.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (14/6/2016), pergerakan harga CPO juga ditutup anjlok sebesar 1,86% atau 47 poin ke posisi 2.481 ringgit per ton.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Agustus 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
15/6/2016 | 2.467 | -0,56% |
14/6/2016 | 2.481 | -1,86% |
13/6/2016 | 2.528 | -2,02% |
10/6/2016 | 2.580 | -0,27% |
9/6/2016 | 2.587 | -0,08% |
Sumber: Bloomberg