Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga batu bara ditutup menguat pada perdagangan hari kedua, Selasa (14/6/2016), di tengah dukungan Jepang pada bahan bakar fosil.
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Juni 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup menguat sebesar 0,10% atau 0,05 poin ke US$50,45/metrik ton.
Seperti dilansir Bloomberg kemarin, Jepang bertahan pada dukungannya terhadap bahan bakar fosil, meski dihadapkan dengan meningkatnya seruan dari para pencinta lingkungan hidup untuk menghapuskan penggunaan batu bara secara bertahap.
Jepang alih-alih menyatakan akan membantu negara-negara berkembang dalam adopsi teknologi terbaik yang tersedia untuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
“Tidak realistis untuk menghentikan (pemakaian) batu bara secara keseluruhan,” ujar Takafumi Kakudo, direktur divisi batu bara Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang dalam suatu interview, seperti dikutip Bloomberg. “Aspek-aspek lingkungan sendiri tidak bisa mendikte cara negara-negara menetapkan kebijakan energinya.”
Pada hari perdagangan sebelumnya (Senin, 13/6/2016), harga batu bara ditutup dengan penguatan sebesar 0,10% atau 0,05 poin ke US$50,40/metrik ton.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
14 Juni | 50,45 (+0,10%) |
13 Juni | 50,40 (+0,10%) |
10 Juni | 50,35 (-0,79%) |
9 Juni | 50,75 (-0,49%) |
8 Juni | 51,00 (-1,83%) |
Sumber: Bloomberg