Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga batu bara rebound setelah ditutup dengan penguatan pada perdagangan Senin (13/6/2016), mengakhiri reli pelemahan empat hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup menguat sebesar 0,49% atau 0,25 poin ke US$51,45/metrik ton.
Rebound harga batu bara dari pelemahannya yang panjang menyusul laporan penurunan tajam produksi batu bara China sebesar 15,5%, di tengah usaha pemerintah untuk mengurangi kelebihan suplai industri dan membatasi polusi terbesar. Pada Mei 2016, produksi batu bara negara tersebut turun menjadi 263,75 juta ton.
Di sisi lain, seperti dilansir Bloomberg kemarin, batu bara juga direncanakan akan mendekati peran gas dalam tiga tahun ke depan sebagai pembangkit tenaga terbesar di Jepang, sejalan dengan utilitas listrik yang menggantikan kapasitas nuklir dengan bahan bakar fosil.
Pada perdagangan sebelumnya (Jumat, 10/6/2016), harga batu bara ditutup dengan pelemahan signifikan sebesar 1,16% atau 0,60 poin ke US$51,20/metrik ton.
Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
13 Juni | 51,45 (+0,49%) |
10 Juni | 51,20 (-1,16%) |
9 Juni | 51,80 (-0,67%) |
8 Juni | 52,15 (-2,07%) |
7 Juni | 53,25 (-1,48%) |
Sumber: Bloomberg