Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa Jepang terpantau semakin melemah pada penutupan perdagangan hari keempat, Selasa (14/6/2016), sejalan dengan makin menguatnya kinerja mata uang yen Jepang yang membebani eksporter.
Indeks Topix ditutup melemah sebesar 0,98% atau 12,61 poin menjadi 1.271,93, setelah dibuka dengan penurunan sebesar 0,40% atau 5,08 poin ke level 1.279,46 pagi tadi.
Pada saat yang sama, pergerakan indeks Nikkei 225 juga merosot sebesar 1% atau 160,18 poin ke 15.859 setelah dibuka turun sebesar 0,11% atau 17,99 poin di level 16.001,19.
Sebanyak 33 saham menguat, 181 saham melemah, dan 11 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Saham Fast Retailing Co. Ltd. drop 2,50%, disusul oleh saham Softbank Group Corp. yang melorot 1,14%, Japan Tobacco Inc. yang anjlok 3,22%, dan FANUC Corp. yang turun sebesar 0,59%.
Melemahnya performa indeks bursa Jepang pada awal perdagangan hari ini sejalan dengan penguatan nilai mata uang yen Jepang terhadap dolar AS yang membebani para eksporter. Di sisi lain, para pedagang juga sedang menanti pertemuan bank sentral Jepang dan AS minggu depan serta referendum Inggris terkait keanggotaannya di Uni Eropa pada tanggal 23 Juni.
“Dengan adanya pertemuan bank sentral dan keputusan Brexit, terdapat banyak ketidakpastian,” kata Mitsushige Akino, pejabat eksekutif Ichiyoshi Asset Management Co. kepada Bloomberg. “Sulit mengharapkan yen untuk melemah.”
Reli nilai tukar yen, mendekati posisi terkuatnya terhadap dolar AS sejak Oktober 2014, sejalan dengan dominasi permintaan aset teraman di tengah kegelisahan pasar menanti hasil agenda penting tersebut.
Nilai tukar mata uang yen Jepang terpantau makin menguat sebesar 0,42% atau 0,45 poin ke posisi 105,83 yen per dolar AS pada pukul 13.34 WIB setelah dibuka di posisi 106,25.
Pergerakan Indeks Nikkei 225:
Tanggal | Level | Perubahan |
14/6/2016 | 15.859,00 | -1,00% |
13/6/2016 | 16.019,18 | -3,51% |
10/6/2016 | 16.601,36 | -0,40% |
9/6/2016 | 16.668,41 | -0,97% |
8/6/2016 | 16.830,92 | +0,93% |
Sumber: Bloomberg