Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga batu bara melanjutkan relinya pada penutupan perdagangan keempat, Jumat (10/6/2016).
Pada perdagangan Jumat, harga batu bara untuk kontrak Juni 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup melemah sebesar 0,79% atau 0,40 poin ke US$50,35/metrik ton, meski dibuka dengan pergerakan positif sebesar 0,10% di posisi US$50,80.
Pada hari perdagangan sebelumnya (Kamis, 9/6/2016), harga batu bara juga ditutup dengan pelemahan sebesar 0,49% atau 0,25 poin ke US$50,75/metrik ton.
Isu pemanasan global dan peralihan sumber bahan bakar ke sumber energi dengan tingkat polusi lebih rendah oleh banyak negara kian mendorong reli pelemahan harga batu bara.
Menurut laporan tahunan BP Plc. atas review tren energi, seperti dikutip Bloombergsebelumnya, konsumsi bata bara global menurun ke tingkat terdalam pada tahun lalu ketika AS dan negara berekonomi maju lainnya mulai beralih dari bahan bakar fosil dengan tingkat polusi paling tinggi itu.
Di sisi lain, pelemahan harga batu bara juga sejalan dengan koreksi minyak mentah. Harga minyak mentah anjlok sebesar hampir 3% pada perdagangan Jumat menyusul adanya penguatan dolar AS yang membebani permintaan serta data yang menunjukkan kenaikan jumlah pada alat pembor minyak AS di minggu kedua berturut-turut.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli ditutup anjlok sebesar 2,95% ke posisi US$49,07 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global Brent untuk pengiriman Agustus juga jatuh 2,71% ke US$50,54 per barel di ICE Futures Europe Exchange.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
10 Juni | 50,35 (-0,79%) |
9 Juni | 50,75 (-0,49%) |
8 Juni | 51,00 (-1,83%) |
7 Juni | 51,95 (-1,24%) |
6 Juni | 52,60 (+1,54%) |
Sumber: Bloomberg