Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan bursa saham China terpantau menipis pada awal perdagangan hari ini, Senin (13/6/2016), seiring laporan stabilnya perekonomian China pasca rilis data produksi industri yang menunjukkan kenaikan di tengah berkurangnya pertumbuhan pada investasi sektor swasta.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite bergerak melemah dalam rentang tipis sebesar 0,77% atau 22,49 poin ke level 2.904,67 setelah dibuka dengan penurunan signifikan sebesar 1,02% atau 29,89 poin di level 2.897,27.
Pada perdagangan Rabu (8/6/2016), indeks Shanghai Composite juga ditutup di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,30% ke angka 2.927,16.
Menurut data Biro Nasional Statistik, seperti dikutip Bloomberg hari ini, angka produksi industri China naik 6% pada Mei 2016 dibanding setahun sebelumnya, sesuai dengan yang diprediksi para ekonom.
Sementara itu, penjualan retail menanjak 10% dan investasi aset tetap naik 9,6% pada lima bulan pertama 2016.
“Momentum pertumbuhan stabil saat ini,” kata Harry Hu, kepala ekonom China Macquarie Securities di Hong Kong kepada Bloomberg. "Kondisi ini nyaman bagi para pembuat kebijakan dan akan memberikan mereka waktu lebih untuk fokus pada reformasi di sisi suplai.
Dari 1.142 saham yang terdaftar, 178 diantaranya menguat, 875 melemah, sedangkan 89 saham bergerak stagnan pada awal perdagangan hari ini.
Saham PetroChina Co. Ltd. melemah 0,68%, disusul oleh saham China Petroleum & Chemical Corp. yang merosot 1,44%, China Life Insurance Co. Ltd. yang melandai 0,88%, dan Industrial & Commercial Bank of China Ltd. yang turun 0,23%.
Sementara itu, pelemahan indeks CSI 300 di Shenzen yang berisi saham-saham bluechips pagi ini juga terpantau menipis sebesar 0,69% ke level 3.142,26, setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,95% di level 3.134,05.