Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Kospi berlanjut melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (10/6/2016), setelah mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan kemarin.
Indeks Kospi bergerak melemah sebesar 0,32% atau 6,50 poin ke 2.017,67 pada pukul 07.27 WIB, setelah dibuka dengan penurunan tipis sebesar 0,07% atau 1,40 poin ke posisi 2.022,77.
Pada perdagangan kemarin (9/6/2016), reli penguatan indeks Kospi selama hampir lima hari perdagangan berakhir ketika ditutup dengan pelemahan sebesar 0,14% atau 2,91 poin di level 2.024,17 pasca pemangkasan suku bunga oleh Bank of Korea (BOK).
Bank of Korea secara tidak terduga memangkas suku bunga acuannya menjadi 1,25% disebutkan akibat bertumbuhnya risiko terhadap perekonomian negara tersebut termasuk perlambatan perdagangan global serta tekanan pemerintah untuk merestrukturisasi perusahaan-perusahaan yang berhutang.
Imbal hasil obligasi Korea Selatan jatuh sementara kinerja mata uang won pagi ini melemah sebesar 0,50% atau 5,80 poin ke level 1.161,69 pada pukul 07.29 setelah kemarin sempat bergerak fluktuatif.
“Sekarang setelah ada keputusan pada suku bunga, pasar mengalihkan fokusnya ke isu-isu eksternal seperti kebijakan moneter The Fed,” kata Jeon Seung Ji, analis mata uang Samsung Futures Inc. kepada Bloomberg. “Pemangkasan suku bunga cenderung akan membatasi pergerakan ekonomi dan konsumsi domestik.”
Sebanyak 339 saham menguat, 266 saham melemah, dan 156 saham stagnan dari 761 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada awal perdagangan hari ini.
Saham It’s Skin Co. Ltd. yang melemah 0,57%, Tonymoly Co. Ltd. yang melorot 1,70%, dan saham Kyongbo Pharmaceutical Co. Ltd. yang merosot 1,51% mendorong pelemahan indeks Kospi hari ini.
Di sisi lain, saham Innocean Worldwide Inc. naik 0,60% dan Seoyon E-Hwa Co. Ltd. terpantau menguat 0,80%.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
10/6/2016 (Pk. 07.27 WIB) | 2.017,67 | -0,32% |
9/6/2016 | 2.024,17 | -0,14% |
8/6/2016 | 2.027,08 | +0,77% |
7/6/2016 | 2.011,63 | +1,30% |
3/6/2016 | 1.985,64 | +0,04% |
Sumber: Bloomberg