Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ROTI Optimistis Menatap Pasar

Emiten produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. lebih optimistis menatap pasar tahun ini dengan menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 20%
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk/sariroti.com
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk/sariroti.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. lebih optimistis menatap pasar tahun ini dengan menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 20%.

Besaran persentase pertumbuhan yang ditargetkan itu lebih besar dibandingkan dengan penaikan yang dicapai perseroan pada tahun lalu. Menilik laporan keuangan perseroan tahun lalu, penjualan bersih mencapai Rp2,17 triliun, hanya naik sekitar 13,53% dari pencapaian pada 2014 sebesar Rp1,88 triliun.

Adapun untuk pertumbuhan laba bersih, emiten bersandi saham ROTI tersebut hanya mematok 10% tahun ini. Pertumbuhan itu lebih kecil dari raihan tahun lalu dibandingkan 2014 yang sekitar 43,40% dari Rp188,64 miliar menjadi Rp270,53 miliar.

“Target kami untuk penjualan bersih naik sekitar 20% dan laba 10%,” kata Direktur Independen Nippon Indosari Corpindo Chin Yuen Loke setelah rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (19/5).

Target penaikan laba tahun tersebut tidak terlalu besar karena disinyalir akan tertekan beban pokok penjualan yang bisa kembali naik. Pada 2015 beban pokok penjualan mencapai Rp1 triliun, meningkat 4,15% dari Rp979 miliar pada 2014. Kontribusi terbesar pada beban pokok penjualan bersumber dari biaya bahan baku dan kemasan.

Pihak perseroan merasa optimistis dapat merealisasikan target pertumbuhan karena asumsi kondisi ekonomi tahun ini akan lebih baik dan mendorong tingkat konsumsi. Sementara itu melihat kinerja penjualan perseroan pada kuartal pertama tahun ini belum sejalan dengan target.

Pada tri wulan pertama 2016 penjualan bersih perseroan mencapai Rp610,97 miliar, naik hanya sekitar 15,07% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp518,86 miliar. Adapun laba perseroan pada kuartal I/2016 mencapai 86,34 miliar. Raihan itu naik sekitar 29,87% dari kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp66,48 miliar.

Di sisi lain, untuk meraih target penaikan penjualan tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal hingga Rp330 miliar. Perseroan memang tidak mengatakan secara rinci akan digunakan untuk apa saja capital expenditures (capex) tersebut.

Akan tetapi Chin menyebut sebagian besar akan digunakan untuk perbaikan dan perawatan alat produksi dan distribusi. Melalui hal itu diharapkan prosesnya dapat lebih efektif dan efisien. Chin mengklaim pada kuartal I/2015 pihaknya sudah merealisasikan belanja modal sebesar Rp82 miliar.

“Semua belanja modal tahun ini berasal dari kas internal perusahaan,” imbuhnya.

Dia pun menyebut, tahun ini pihaknya tidak berencana melakukan ekspansi kapasitas produksi ataupun penambahan pabrik. Sebabnya, pada kuartal I/2016 tingkat utilisasi kapasitas produksi baru sekitar 50% hingga 60% dari total yang mencapai 4,2 juta potong roti per hari dari 10 pabrik yang dimiliki perseroan.

Ditanyai terkait aksi korporasi, pihaknya menyebut perseroan belum berencana ke arah itu. Adapun untuk diversifikasi produk baru untuk menggenjot kinerja Chin menyebut ada beberapa produk yang disiapkan dan menunggu sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper