Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMERGING MARKET: MSCI Turun 0,8%, Terpukul Isu Penaikan Fed Rate

Bursa saham negara berkembang melemah pada perdagangan Rabu (18/5/2016) menyusul komentar pejabat bank sentral AS bahwa penaikan suku bunga akan terjadi paling cepat kuartal berikutnya.
Bursa emerging markets/Reuters
Bursa emerging markets/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham negara berkembang melemah pada perdagangan Rabu (18/5/2016) menyusul komentar pejabat bank sentral AS bahwa penaikan suku bunga akan terjadi paling cepat kuartal berikutnya.MSCI

Indeks MSCI Emerging Market melemah 0,8% ke level 795,55 pada pukul 13.08 waktu Hong Kong, mendekati level penutupan tertinggi dalam dua bulan terakhir. Dari 10 kelompok industri, semuanya melemah, dipimpin oleh jasa telekomunikasi dan sektor konsumsi.

Lye Thim Loong, Senior Fund Manager Hong Leong Investment Bank Bhd., mengatakan pasar hari ini melemah karena bereaksi terhadap kabar penaikan Fed Rate yang mungkin terjadi pada Juni.

“Jika Fed Rate dinaikkan, dolar AS akan makin kuat, dan hal itu tidak baik untuk kinerja pasar negara berkembang,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (18/5/2016).

Indeks Hang Seng China Enterprises melemah 1,7%, indeks Shanghai Composite terkoreksi 1,9% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,7%.

Di Korsel, saham LG Chem Ltd anjlok 5,3% dan Samsung SDI Co. turun 2,3%. Sementara itu, di Taiwan, Asia Pacific Telecom co melaju 8,1% setelah pengumuman rencana pembentukan divisi jasa robotic.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper