Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (17/5/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan penopang penguatan tersebut berasal dari surplus perdagangan yang melebar.
"Neraca perdagangan April 2016 yang melebar surplusnya menambah sentimen positif menipisnya CAD kuartal I/2016 jika dilihat dari sisi kecukupan likuiditas dollar. Akan tetapi sebagian dari surplus tersebut juga disumbang oleh perlambatan impor yang juga berari perlambatan ekonomi," ujarnya dalam riset.
Sementara itu, indeks dolar AS melanjutkan pelemahannya walaupun perlahan. Itu terjadi pasca angka empire manufacturing AS yang diumumkan memburuk malam tadi.
Di sisi lain, harga minyak terus menguat. Saat ini harga Brent sudah mendekati level $50/b. Kenaikan harga minyak juga menekan dollar melalui penguatan kurs Negara-negara pengekspor komoditas.
"Malam nanti ditunggu inflasi AS yang diperkirakan naik ke 1,1% YoY," tambahnya.