Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan Senin (16/5/2016).
Tim Riset Samuel Sekuritas mengatakan potensi pelemahan itu seiring banyaknya berita negatif dari luar.
Data consumer sentiment dan penjualan ritel di AS tercatat melebihi ekspektasi, namun bursa AS pada jumat lalu ditutup melemah.
Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga oleh the Fed kembali meningkat dan ada pula antisipasi terhadap faktor teknikal dimana S&P500 ditutup di bawah moving average 50 hari.
Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS mendorong penguatan USD index, sementara harga minyak relatif stabil (Brent sekitar USD48 per barel, WTI sekitar USD46 per barel). Rupiah berpeluang melemah hari ini.
Jumat lalu, IHSG ditutup turun 0,9% ke posisi 4.762. Investor asing mencatatkan net sell Rp 288 miliar di pasar reguler.
Pada weekend kemarin, data investasi, penjualan ritel, dan output pabrik China yang keluar sedikit lebih buruk dari ekspektasi.
"IHSG berpotensi melemah hari ini," ungkapnya.