Bisnis.com, HONG KONG – Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,6% ke 802,07 pada pukul 11.49 waktu Hong Kong (Jumat, 13/5/2016), dan telah mengalami penurunan sebesar 0,4% minggu ini.
Bursa emerging market mengalami penurunan pada minggu keempat, rentetan penurunan terpanjang sejak Agustus, sementara nilai mata uang melemah sejalan dengan kekhawatiran terhadap berlanjutnya kelesuan pertumbuhan global.
Di lain sisi, bursa saham China bergerak menuju rangkaian kerugian mingguan yang panjang dalam dua tahun menyusul spekulasi bahwa pemerintah akan menahan diri untuk menambah stimulus baru bahkan ketika negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia tersebut terhuyung-huyung.
Mata uang peso Chili, lira Turki, rand Afrika Selatan, dan won Korea Selatan memimpin pelemahan mata uang dunia seiring penguatan dolar AS akibat prospek kenaikan suku bunga the Fed tahun ini.
Reli bursa emerging market yang mulai pada Januari kehilangan momentumnya ketika para investor menarik dana sebesar US$2,9 milyar dari saham-saham di Asia dan Brazil bulan ini. Data yang lemah dari AS dan China menambah kekhawatiran bahwa bank-bank sentral kemungkinan tidak akan dapat mempertahankan pemulihan.
"Landasan aset emerging-market terlihat goyah," kata Mitul Kotecha, head of Asian foreign-exchange and interest-rate strategy Barclays Plc, seperti dikutip Bloomberg pada Jumat (13/5/2016). "Mungkin kesadaran pelaku pasar bahwa reli tersebut tidak sepenuhnya ditopang oleh fundamental telah cukup untuk mendorong pelemahan baru.”