Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan asset emerging market mereda menyusul rebound harga komoditas dari posisi terendah dalam tiga minggu terakhir dan melemahnya dolar AS.
Saham negara berkembang berfluktuasi setelah rebound dari pelemahan beruntun dalam tujuh hari terakhir pada hari Selasa. Bursa saham Filipina melonjak paling tajam setelah berlangsungnya pemilihan presiden. Indeks saham di China, Indonesia dan Malaysia menguat, sedangkan di Korea Selatan, India dan Taiwan melemah.
Indeks MSCI Emerging Markets berada pada level 807,02 pada pukul 13:51 waktu Hong Kong, setelah naik 0,8% ke posisi 806,91 pada Selasa. Sektor bahan baku, industri, utilitas dan energi menguat, sedangkan empat dari 10 alat sektor industri melemah.
Sektor bahan baku menguat karena naiknya harga komoditas, sedangkan sektor energi naik menyusul lonjakan harga minyak pada hari Selasa.
Hal tersebut membantu menstabilkan bursa saham setelah aksi jual global pada awal Mei. Permintaan untuk aset emerging membaik menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve menyusul tanda-tanda lemahnya pertumbuhan di AS dan China.
"Rebound harga minyak mentah dan komoditas lainnya menguntungkan ekonomi negara berrkembang seperti Indonesia dan Malaysia, dan mengangkat sentimen investor pada saham emerging," kata Kim Kwie Sjamsudin dari Yuanta Securities Indonesia seperti yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/5/2016).