Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham emerging market melemah menyusul data neraca perdagangan China yang mengecewakan dan prospek kenaikan suku bunga AS menurunkan permintaan untuk asset berisiko.
Indeks MSCI Emerging Market melemah 0,1% pada pukul 9.08 waktu London (15.08 WIB), melanjutkan reli penurunan terpanjang sejak Desember.
Bursa saham China menuju penurunan terbesar dalam 10 minggu terakhir karena data yang rilis akhir pekan lalu menunjukkan kinerja ekspor dan impor dalam denominasi dolar menurun pada April
Manajer investasi dari Aberden Asset Management, Christopher Wong mengatakan berita dari China terus menjadi sentimen negatif.
"Investor tidak akan bergairah jika tidak ada stabilitas di China. Perdagangan akan berfluktuasi," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg, Senin (9/5/2016).
Shanghai Composite Index turun 2,8%. Saham petroChina Co. mendorong pelemahan pada sektor komoditas di China dengan pelemahan sebesar 1,9%.
Sementara itu, IHSG anjlok 1,6%. Bursa Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia melemah lebih dari 0,5%, sedangkan S&P BSE Sensex Index India menguat 1,3%.