Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (22/4/2016).
Kontrak berjangka CPO untuk Juni 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka dengan pelemahan sebesar 0,55% di harga 2.720 per ton pada awal perdagangan.
Harga komoditas tersebut terus bergerak di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,44% ke 2.723 ringgit per ton pada pukul 10.02 WIB.
Sementara itu, nilai tukar ringgit terpantau melemah di pasar spot Asia terhadap dolar AS. Mata uang Malaysia tersebut terdepresiasi sebesar 0,45% ke 3,90 ringgit per dolar AS.
Pada perdagangan Kamis (21/4/2016), harga CPO ditutup dengan penguatan sebesar 0,96% di level 2.735 per ton, melanjutkan penguatan di pagi harinya.
Pelemahan harga minyak sawit mentah (CPO) pada awal perdagangan hari ini mengakhiri reli penguatan selama empat hari berturut-turut sebelumnya ditopang oleh sejumlah rencana kebijakan domestik dan sentimen global.
Seperti dilansir Bloomberg kemarin, isu penerapan moratorium dalam mempekerjakan pekerja asing di berbagai bidang menjadi salah satu faktor yang menyulitkan industri padat karya di Malaysia.
Dalam satu bagian, industri kelapa sawit membukukan kerugian lebih dari US$250 juta akibat kekurangan pekerja, baik lokal, maupun non lokal.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Juni 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
22/4/2016 (10.02 WIB) | 2.723 | -0,44% |
21/4/2016 | 2.735 | +0,96% |
20/4/2016 | 2.709 | +0,74% |
19/4/2016 | 2.689 | +0,64% |
18/4/2016 | 2.672 | +1,10% |
Sumber: Bloomberg