Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Kamis (14/4/2016), menyusul perkiraan turunnya ekspor minyak sawit dari Indonesia.
Kontrak berjangka CPO untuk Juni 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,60% di harga 2.675 ringgit per ton di awal perdagangan.
Harga komoditas tersebut terus menguat sebesar 0,45% ke 2.671 ringgit per ton pada pukul 09.57 WIB.
Ekspor minyak sawit dari Indonesia untuk Maret diperkirakan turun seiring berkurangnya produksi akibat El Nino dan naiknya permintaan domestik.
Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg, pengiriman minyak sawit dan kernel jatuh 8,3% menjadi 2,1 juta metric ton pada Maret dari 2,29 juta ton pada Februari. Produksi menurun 7,4% ke 2,5 juta ton.
Sementara itu, nilai tukar ringgit terpantau melemah di pasar spot Asia terhadap dolar AS. Mata uang Malaysia tersebut terdepresiasi sebesar 0,77% ke 3,90 ringgit per dolar AS.
Harga CPO pada perdagangan kemarin (13/4/2016) ditutup dengan rebound sebesar 0,80% di level 2.659 ringgit per ton, mengakhiri kelesuan selama 6 hari penutupan perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Di awal perdagangan kemarin, harga CPO bergerak menguat signifikan pasca rilis data cadangan minyak sawit Malaysia yang menunjukkan penurunan pada Maret 2016 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Juni 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
14/4/2016 (09.57 WIB) | 2.671 | +0,45% |
13/4/2016 | 2.659 | +0,80% |
12/4/2016 | 2.638 | -1,09% |
11/4/2016 | 2.667 | -0,49% |
8/4/2016 | 2.680 | -1,11% |
Sumber: Bloomberg