Bisnis.com, JAKARTA – Bursa China ditutup melemah tiga hari berturut-turut seiring munculnya keraguan para investor bahwa data perekonomian minggu depan tidak banyak memberi ruang bagi pemerintah untuk melonggarkan kebijakan.
Dari data Bloomberg, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,78% ke level 2.985,96 , setelah dibuka pada level 2.988,2. Pada Rabu (6/4/2016), indeks ditutup turun 0,08% dan pada Kamis (7/4/2016) anjlok 1,38%.
Dari 1.131 saham yang terdaftar, 262 diantaranya menguat, 749 melemah, sedangkan 120 stagnan. Saham Zhejian Wansheng Co Lts anjlok 10%, sementara Petrochina Co Ltd turun 1,18%.
Sementara itu, indeks CSI 300 di Shenzen yang berisi saham-saham bluechips pada penutupan hari ini juga terpantau melemah 0,73% ke level 3.185, 73, setelah dibuka di angka 3.189,85.
Wang Chen dari Xufunds Investment Management Co., mengatakan pasar tengah berspekulasi bahwa bank sentral tidak akan punya cukup ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan kondisi inflasi saat ini.
“Ketika pasar saham mengalami reli signifikan, sejumlah investor juga langsung cash-out, menarik dananya,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (8/4/2016).
Minggu depan, China akan merilis sejumlah data ekonomi antara lain inflasi, perdagangan, produksi industri, dan pembiayaan perbankan.