Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ABM Investama (ABMM) Kantongi Kontrak Batu Bara Rp1,37 Triliun

Emiten investasi pertambangan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) mengantongi kontrak jasa penambangan melalui anak usahanya PT Cipta Kridatama senilai Rp1,37 triliun dari PT Indomining, anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA).
Kegiatan tambanag batu bara. /JIBI-Paulus Tandi Bone
Kegiatan tambanag batu bara. /JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten investasi pertambangan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) mengantongi kontrak jasa penambangan melalui anak usahanya PT Cipta Kridatama senilai Rp1,37 triliun dari PT Indomining, anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA).

Penandatangan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama Cipta Krida Irfan Setiaputra dan Direktur Utama Indomining Arthur Simatupang di Jakarta (1/4/2016). Kontrak jasa pertambangan itu akan berlaku hingga 2021.

"Industri batu bara masih belum membaik dan persaingan di antara pelaku industri ini pun semakin kompetitif. Kontrak baru dengan Indomining akan menunjukkan Cipta Kridatama mampu menjaga kinerjanya dan memiliki daya saing," katanya, Selasa (5/4/2016).

Melalui kontrak kerja sama selama lima tahun tersebut, Cipta Kridatama bakal memberikan layanan jasa pengupasan lapisan tanah penutup batu bara atau overburden removal, di area tambang seluas 683 Hektare. Letaknya di Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Selama masa kontrak, Cipta Kridatama ditargetkan mampu melakukan pengupasan lapisan tanah penutup sebesar 65 juta Bcm hingga akhir kontrak.

Kontrak ini menjadi kerja sama kedua dengan Toba Bara Grup milik Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya, perseroan meneken kontrak dengan PT Adimitra Baratama Nusantara senilai US$396 juta pada Juni 2015.

"Kedua anak perusahaan Toba Bara Grup ini memiliki wilayah konsesi yang saling bersebelahan di Sanga-sanga, sehingga saling menopang dalam rantai pasokan produksi batu bara," jelasnya.

Belum lama ini, emiten berkode saham ABMM tersebut mengucurkan dana pinjaman kepada dua anak usahanya, PT Ciptra Krida Bahari dan PT Cipta Kridatama senilai masing-masing Rp70 miliar, serta US$16,87 juta.

Tahun ini, ABMM mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai US$50 juta, lebih rendah 75% dari tahun sebelumnya US$200 juta. Perseroan rencananya akan mengembangkan industri pembangkit, infrastruktur, dan logistik.

Pada periode 2015, ABM Investama mengalami koreksi pendapatan 9,5% menjadi US$654,58 juta dari sebelumnya US$723,62 juta. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk juga menipis 66,3% menjadi US$38,05 juta dari US$112,97 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper