Bisnis.com, JAKARTA - Laju nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan meskipun tetap ada kecenderungan melemah.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan bergerak pada support 13.170 dan resisten 13.158.
"Penguatan di atas ekspektasi kami yang terjadi pada rupiah diharapkan dapat berlanjut meski sentimen dari dalam negeri masih minim, dan masih adanya kecenderungan pelemahan sejumlah harga komoditas yang kemungkinan berimbas pada menguatnya laju dolar AS," paparnya dalam riset.
Kemarin, rupiah berbalik menguat di akhir perdagangan melawan pelemahan mata uang regional terhadap laju dolar AS.
Kenaikan pada rupiah terjadi di atas ekspektasi NHKSI yang memperkirakan masih berlanjutnya pelemahan rupiah seiring belum banyaknya sentimen.
Bahkan perkiraan terhadap melebarnya current account deficit (CAD) juga tidak terlalu direspon negatif seiring persepsi mulai adanya peningkatan aktivitas ekonomi dalam negeri. BI memprediksi CAD akan menjadi sekitar US$27 miliar, meningkat dari tahun lalu US$17,8 miliar atau 2,06% PDB.
Otoritas moneter dan pemerintah memiliki komitmen untuk menjaga CAD tahun ini tetap berada di bawah level 3% PDB, dan menjaga agar level inflasi di bawah 4%.