Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan tertekan sepanjang perdagangan Rabu (23/3/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menilai peluang pelemahan rupiah dalam jangka pendek masih tersisa, meskipun ruang penguatan kedepan masih ada.
"Sentimen domestik belum ada yang krusial di minggu ini selain tambahan sentimen negatif dari mogok angkutan yang berakhir rusuh kemarin," ungkapnya dalam riset.
Sementara itu, indeks dolar AS melanjutkan penguatannya setelah indeks manufaktur AS membaik semalam. Kenaikan indeks dolar AS juga sejalan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury walaupun imbal hasil Jerman dan Jepang terlihat masih turun.
"Data penjualan rumah baru AS ditunggu malam nanti diperkirakan juga membaik. Rentetan data AS yang diumumkan membaik berpeluang menjaga sentimen positif terhadap dollar dalam jangka pendek," tambahnya.
Adapun kemarin, rupiah kembali melemah bersamaan dengan sentimen penguatan dollar di pasar Asia. Terlihat aksi jual di IHSG dan SUN yang lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal.