Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas menilai hal itu diprediksi terjadi seiring dengan penguatan dolar AS setelah adanya kekhawatiran baru bank sentral AS akan menaikkan bunga melebihi dua kali sepanjang tahun ini.
"Sentimen profit-taking akan berlanjut setelah indeks mengalami kenaikan sebesar 6.36% tahun ini," ungkapnya.
Adapun Nikkei dan bursa saham Tiongkok mengalami kenaikan cukup fantastis tetapi faktor pendukungnya seperti pelemahan Yen dan relaksasi dari peraturan margin trading yang membawa imbas positif bersifat sepihak untuk kedua negara tersebut.
Secara teknikal, Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4825-4920.